Pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024 disambut dengan optimisme oleh pelaku pasar dan ekonom. Berikut adalah beberapa tanggapan ekonomi terkait pelantikan tersebut:
- Optimisme Pasar Keuangan:
Pelaku pasar keuangan di Indonesia menunjukkan reaksi positif terhadap pelantikan presiden baru. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah mengalami penguatan, mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan prospek ekonomi di bawah kepemimpinan Prabowo. Sejarah menunjukkan bahwa IHSG cenderung menguat setelah pergantian kepemimpinan, dan banyak yang berharap tren ini akan berlanjut.
- Kondisi Ekonomi yang Berbeda:
Kondisi ekonomi saat pelantikan Prabowo berbeda signifikan dibandingkan dengan saat Jokowi dilantik. Saat ini, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan yang kuat, dengan surplus mencapai US$3,26 miliar pada September 2024, sementara pada tahun 2014 terjadi defisit. Ini menunjukkan perbaikan dalam perdagangan internasional dan stabilitas ekonomi yang lebih baik.
- Inflasi dan Daya Beli:
Meskipun ada surplus, tantangan tetap ada, termasuk potensi pelemahan daya beli masyarakat yang disebabkan oleh meningkatnya angka pengangguran dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut menunjukkan adanya penurunan harga pangan, tetapi juga mengindikasikan masalah dalam permintaan barang.
- Harapan terhadap Kabinet Baru:
Penunjukan kembali beberapa menteri dari kabinet sebelumnya, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, diharapkan dapat memberikan kontinuitas dalam kebijakan ekonomi. Ekonom Hans Kwee mencatat bahwa jika Sri Mulyani kembali menjabat, hal ini akan menjadi sinyal positif bagi pelaku pasar.
- Sentimen Eksternal:
Selain faktor domestik, kondisi ekonomi global juga mempengaruhi respons pasar. Data ekonomi dari Amerika Serikat dan kebijakan moneter di Eropa menjadi perhatian utama yang dapat memengaruhi keputusan investasi di Indonesia3.
Secara keseluruhan, pelantikan presiden baru membawa harapan untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, meskipun tantangan seperti daya beli dan pengangguran tetap harus diatasi untuk memastikan stabilitas jangka panjang.
Sumber:
Views: 4